“Lunturnya Karakter Bangsa bagi Generasi Muda”
“Lunturnya Karakter Bangsa bagi Generasi Muda”
Bhineka Tunggal Ika
adalah semboyan dari nenek moyang yang sudah melekat pada diri Bangsa Indonesia
yang menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa. Dengan berbagai macam budaya,
suku, ras, bahasa, adat-istiadat, agama, kepercayaan dan tradisi. Semua
perbedaan itu bisa disatukan dengan adanya Bhineka Tunggal Ika yang bermakna
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap satu
kesatuan. Begitu kuatnya persatuan sehingga menjadikan bangsa ini memiliki
karakter yang melekat pada masyarakat seperti gotong-royong, tolong-menolong,
saling menghargai, saling membantu satu dengan yang lain, hidup berdampingan,
dan banyak lainnya. Semuanya tertuang dalam ideologi bangsa yaitu “Pancasila
dan UUD 1945”.
Proses
globalisasi lahir dari adanya perkembangan ilmu pengetahuan teknologi,
transportasi, dan komunikasi. Teknologi satelit telepon, internet, dan
kendaraan seakan-akan tidak memiliki sekat penghalang dan waktu. Seiring
berjalannya waktu, kini era globalisasi merubah pola hidup masyarakat, dengan
datangnya kebudayaan-kebudayaan asing sehingga membuat masyarakat terlena di
dalamnya. Di era globalisasi ini masyarakat tidak mampu menahan derasnya arus
informasi dari dunia manapun, melalui teknologi modern masyarakat terutama
generasi muda dapat dengan mudah mengetahui dan menyerap informasi dan budaya
dari bangsa lain, demikian sebaliknya bangsa manapun dapat dengan mudah
mendapatkan segala informasi dan budaya dari bangsa kita. Disinilah karakter
bangsa berperan terutama generasi muda, namun apabila karakter bangsa ini tidak
kuat menahan globalisasi, maka akan melindas generasi muda. Inilah
permasalahan-permasalahan sekarang, generasi muda mulai menyukai budaya-budaya
asing yang tidak mencerminkan karakter bangsa.
Cara yang tepat adalah membangun
karakter bangsa yang kuat pada generasi-generasi muda, guna membentengi generasi muda
khususnya pelajar agar tidak terlindas oleh arus globalisasi,
namun semua itu tidak semudah membalikan telapak tangan. Membutuhkan proses
yang panjang, dengan melibatkan berbagai elemen di masyarakat. Karena
bagaimanapun generasi muda adalah cerminan karakter bangsa. Ini ciri-ciri
karakter bangsa yang berlandaskan Pancasila, Pembukaan UUD 1945, dan Bhineka
Tunggal Ika yang harus kita tanamkan pada diri kita dan semua masyarakat
terutama generasi muda, yaitu :
1.
Saling
menghormati dan menghargai antara sesama.
2.
Adanya
kebersamaan dan tolong menolong antar sesama
3.
Adanya
persatuan dan kesatuan bagi masyarakat indonesia
4.
Bermoral,
berakhlak yang dilandasi oleh nilai-nilai agama, nilai-nilai norma masyarakat
dan nilai-nilai tradisi yang sudah ada sejak dulu
5.
Rasa peduli
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
6.
Bersikap adil
dalam setiap tindakan dalam masyarakat
7.
Menjunjung
tinggi persaudaraan dan persahabatan antar sesama.
Dampak positif dan negatif dari era globalisasi terhadap generasi
muda yaitu (Aspek Sosial) Bersosialisasi merupakan hal yang
menyenangkan bagi masyarakat terutama bagi generasi muda. Karena, mereka bisa
mendapatkan banyak teman dan mereka juga bisa saling bertukar pikiran dengan
teman mereka tersebut. Dengan bersosialisasi, mereka bisa menemukan hal-hal
baru yang belum pernah mereka ketahui sebelumnya dan mereka akan mudah memahami
satu sama lain. Ketika bersosialisasi dengan benar, akan banyak hal positif yang
akan didapat. Contohnya mereka akan dapat mempunyai banyak koneksi/link untuk
mengenal dunia kerja yang akan berguna bagi kehidupan mereka nanti. Akan
tetapi, jika para generasi muda tidak bisa bersosialisasi dengan baik yang di
dapatkan hanya sebuah pergaulan bebas di luar batas yang dapat merugikan
dirinya sendiri maupun orang lain. Oleh sebab itu, para generasi muda
seharusnya mempunyai sebuah pegangan hidup untuk dapat memfilter dirinya dari
berbagai macam dampak globalisasi.
(Aspek Norma) Norma
merupakan aturan tidak tertulis sebagai pedoman masyarakat dalam menjalani
kehidupan yang mengikat seluruh lapisan masyarakat dan memiliki sanksi masing-masing.
Pada saat era globalisasi sekarang ini norma dalam berkehidupan sudah banyak
yang di abaikan keberadaannya. Norma – norma tersebut sudah mulai terhapuskan
oleh banyaknya aturan-aturan baru yang sangat membebaskan segala sesuatu, hal
tersebut berdampak besar bagi para generasi muda zaman sekarang. Saat ini,
generasi muda tidak lagi memperdulikan adanya aturan-aturan tidak tertulis
tersebut. Banyak sekali para generasi muda yang melakukan pelanggaran atas
norma yang ada pada masyarakat tersebut. Padahal, norma berperan penting dalam
menegakkan ketertiban berkehidupan dalam masyarakat. Seharusnya, generasi muda
dapat mempertahankan norma- norma tersebut agar ada pengendali dalam
kehidupanya.
(Aspek Budaya) Budaya pada
saat ini sudah mulai banyak bercampur dengan budaya asing akibat dari era globalisasi.
Dimulai dari budaya berpakaian, pada saat ini generasi muda berkecenderungan
mengikuti budaya asing. Contohnya, sekarang sebagian generasi muda lebih suka
menggunakan pakaian yang mini dan tidak lagi menyukai cara berpakaian yang
tertutup dan sopan yang menjadi ciri khas budaya indonesia. Ini dikarenakan
alasan mereka, bahwa apabila tidak
menggunakan trend pakaian terkini maka
mereka di anggap tidak trendy/tidak gaul. Terkikisnya budaya-budaya tradisional
yang terdapat di berbagai daerah. Kurang perdulinya para generasi muda kepada
budaya tradisional semakin mempercepat punahnya kebudayaan tradisional
tersebut. Saat ini banyak sekali generasi muda yang tidak mengetahui apa budaya
khas yang terdapat di daerah dirinya tinggal. Hal ini sangat memprihatinkan
sekali, terlebih jika mengingat Indonesia yang terkenal akan berbagai macam
kebudayaan yang dimilikinya. Ketidak tahuan para generasi muda tersebut
mengundang pihak lain untuk mengklaim budaya Indonesia menjadi budaya miliknya,
padahal jelas-jelas kebudayaan tersebut adalah budaya asli Indonesia. Selain
itu dari jenis makanan yang di konsumsi, para generasi muda lebih cenderung
menyukai makanan-makanan cepat saji yang akan mempengaruhi kondisi kesehatan
mereka apabila terus menerus dikonsumsi. Peran lingkungan diperlukan untuk
dapat mengatasi masalah ini.
(Aspek Pendidikan dan Tekhnologi) Aspek
pendidikan juga terkena imbas dari era globalisasi akan tetapi lebih banyak
dampak positifnya, karena pada saat ini para generasi muda dapat dengan mudah
mengerjakan tugas sekolah dengan
menggunakan bantuan internet. Tetapi apabila tidak bisa menggunakan
teknologi dengan bijaksana para generasi muda akan mendapatkan dampak
negatifnya yaitu para generasi muda akan merasa kecaduan dan mungkin bisa
mengakses hal-hal yang seharusnya tidak mereka ketahui juga akan muncul budaya
baru yaitu, budaya “copy + paste”. Budaya ini membawa pengaruh buruk bagi
perkembangan pendidikan para generasi muda, karena mereka hanya perlu menyalin
isi dari informasi yang mereka cari tanpa mengetahui apa isi dari informasi
tersebut.
Berbicara globalisasi di masyarakat, salahsatunya adalah dengan
berkembangnya pasar-pasar modern atau supermarket yang kini tumbuh di berbagai
pelosok desa/kampung. Membuat pasar-pasar tradisional kehilangan jati dirinya.
Sebenarnya ini bukan menjadi permasalahan besar, akan tetapi ketika seseorang
berbelanja di pasar modern/supermarket cenderung tidak ada interaksi antara
pembeli dan pedagang, karena semua barang sudah ada patok harganya dan tidak
bisa ditawar. Berbeda dengan di pasar, kita berinteraksi dengan pedagang dengan
cara tawar menawar harga suatu barang dengan bahasa yang santun (bahasa daerah)
yang menjadi ciri khas masyarakat.
Marilah kita bangun bersama-sama karakter bangsa yang dulu pernah diwariskan
oleh nenek moyang kita, jangan sampai budaya-budaya asing merusakan dan
menggantikan budaya-budaya yang sudah ada sejak jaman dulu. Semua itu akan
terwujud dengan adanya Paerjuangan, Semangat,
Kebersamaan/Gotong royong, Kepedulian/Solidaritas, Sopan santun, Tanggung Jawab, Kekeluargaan, Persatuan &
Kesatuan bagi semua elemen yang ada di masyarakat Indonesia. Faktor-faktor dalam
membangun karakter generasi muda meliputi aspek yaitu :
1.
Ideologi Bangsa
2.
Politik
3.
Ekonomi
4.
Sosial budaya
5.
Agama
6.
Normatif (Hukum dan
Peraturan)
7.
Lingkungan
8.
Pendidikan, dan
9.
Kepemimpinan.
Semuanya harus saling bekerja sama satu dengan yang lain dalam
membangun tujuan bangsa, guna mencapai kemaslahatan. Agar bangsa kita tidak di
injak-injak oleh bangsa lain, karena kita memiliki tonggak yang kuat dalam
membangun bangsa ini. Kita harus bangga hidup di Negeri yang kaya raya akan
segala hal. Salam Belajar Berjuang Bertaqwa !!!
0 komentar: